Text
Berjalan di atas Cahaya
Eropa memiliki keindahan yang lebih dalam lagi bagi mereka yang memaknai perjalanan dengan tidak hanya sekedar sebuah jalan-jalan. Hal inilah yang jarang dimiliki oleh pecinta Eropa, mereka mengunjungi Eropa sekedar untuk melihat tempat-tempat indah, berfoto narsis, hingga pembuktian bahwa mereka memiliki materi yang berlimpah. Padahal bnyak tempat-tempat yang mana mengandung sejarah yang penting untuk kita ketahu.
Buku sederhana ini padu dengan buku karya Hanum sebelumnya yaitu ‘99 Cahaya di Langit Eropa’ adalah buku yang beredar di antara puluhan buku yang juga berkisah tentang Eropa. Namun, buku ini mampu memaknai Eropa dengan sisi yang berbeda. Tidak hanya tempat-tempat eksotis, melainkan berisi internalisasi yang dalam sehingga pembaca mampu menarik ribuan hikmah dan pengetahuan dari kisah-kisah yang disajikan. Tidak heran jika buku sebelumnya ’99 Cahaya di Langit Eropa’ menuai sukses dan menjadi bestseller nasional, bahkan telah diangkat ke layar lebar.
Kelebihan buku 99 cahaya di langit eropa ini adalah kita sebagai pembaca akan merasakan seolah-olah sedang mengelilingi eropa dengan berbagai model pendeskripsian dari penulis yang menghadirkan gambaran Eropa kedalam imajinasi kita. Mengajak kita untuk mengamalkan Islam secara total melalui perilaku yang mencerminkan Islam, lewat contoh tokoh yang bernama Fatma. Cerita yang disampaikan begitu santai dengan bahasa yang lugas dan sederhana sehingga seakan mengajak pembaca turut serta dalam perjalanan spiritual yang dilakukan. Buku ini hingga lembar terakhir menguatkan kita sebagai seorang muslim bahwa : di belahan bumi manapun, menegakkan aqidah keislaman kita, berarti kita bersiap untuk menjadi “agen muslim sejati” yaitu sebagai muslim yang membawa rahmat bagi sekelilingnya, rahmatan lil alamin & kebangkitan peradaban Islam adalah saat umat Islam kembali pada Al-Qur’an yang tidak sekedar dibaca, tetapi juga di pelajari dan diteliti detil artinya sesuai dengan bidang keilmuan kita. Menumbuhkan (kembali) kecintaan umat Islam pada Al-Qur’an, akan menjadi dasar kembali bersinarnya peradaban Islam seperti beberapa ribu tahun silam. Selain itu, masih banyak potongan kisah yang inspiratif baik dari Hanum sendiri maupun kedua penulis lain. Tentang wanita bercadar yang menjadi pahlawan bagi Tutie Amaliah, tentang analogi gajah terbang dari Xiao Wei, dan yang paling menggetarkan adalah fakta mengejutkan di gerbang katedral Palermo. Siapa sangka, ada pembukaan Al-Fatihah yang terukir penuh wibawa di gerbang tersebut. Di sanalah Ivano--sang pemilik cerita--terduduk, menyesali kebenciannya terhadap negaranya Sisilia dan Raja Roger.
Kelemahan Novel ini yaitu Pada pemotongan sub bab dalam buku terkesan dipaksakan. Ketika sudah sampai pada akhir sub bab, tiba-tiba kita masuk lagi pada rangkaian cerita sebelumnya yang terputus. Pada bagian penutup, akan lebih menarik jika maksud dari penulis langsung masuk ke sub bab Ka’bah tanpa harus memasuki cerita yang lainnya, meski bagian tersebuy menjelaskan mengapa penulis ingin naik haji.
Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari novel ini, yang mana kita sebagai seorang muslim harus sabar dan lembut dalm segala urusan, kemudian memunculkan kembali sajarah islam yang ada di Eropa untuk mejadi motivasi bagi kaum muslim sebagai kekuasaan Allah SWT.
B012637 | 813 HAN b | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain